TIPS BELAJAR

5 Teknik Berlatih Konsentrasi untuk Anak dengan ADHD (Gangguan Pemusatan Perhatian)
Mainkan game (permainan) yang menyenangkan untuk dilakukan bersama Anda dan anak. Ini adalah salah satu yang bisa Anda lakukan untuk membantu anak ADHD meningkatkan keterampilan konsentrasi mereka. Sebagai seorang psikolog anak dan ayah dari anak dengan ADHD, Robert Myers, Ph.D mengembangkan berbagai latihan berikut ini:
1. Relaksasi dan Pencitraan Positif
Cara ini menggabungkan teknik relaksasi sederhana seperti bernafas dalam-dalam sambil membayangkan sesuatu yang positif untuk membantu otak meningkatkan atau mempelajari keterampilan baru. Sebagai contoh, anak dengan ADHD bisa membayangkan bahwa mereka dapat duduk tenang di kelas dan mampu menahan diri untuk berjalan-jalan. Penelitian menunjukkan bahwa teknik membayangkan dapat mengarahkan perilaku nyatanya. Dalam hal ini, Anda dan anak dapat mengembangkan sendiri apa yang akan dilatihkan dalam imajinasi.
2. Permainan Koin
Pertama, tumpukkan beberapa uang logam yang bermacam-macam. Siapkan selembar kertas karton untuk menutupinya. Setelah itu, minta anak menyusun uang logam tersebut berdasarkan urutan nilai, urutan besar-kecilnya logam, atau minta mereka untuk mengambil nilai uang yang Anda sebutkan. Gunakan stopwatch untuk mengukur waktu atau kembangkan cara agar anak terdorong untuk melakukannya dengan super cepat. Stopwatch membantu Anda menghitung kecepatan anak dalam menyelesaikan tugasnya. Ulangi tugas yang sama beberapa kali, dan Anda mungkin dapat melihat kemajuan tingkat konsentrasi anak Anda.
3. Teka-Teki Silang dan Gambar Unik
Kedengarannya memang sederhana, tetapi ini adalah alat yang sangat bermanfaat bagi anak dengan ADHD. Teka-teki silang berfungsi untuk meningkatkan perhatian mereka terhadap kata-kata. Sedang menemukan gambar yang ‘salah’ atau aneh, atau yang tidak pada tempatnya, melatih konsentrasi mereka untuk menemukan barang-barangnya sendiri di dunia nyata.
4. Integrasi Pikiran – Tubuh
Salah satu contoh terapan dari pengembangan teknik ini adalah melatih anak duduk di kursi tanpa bergerak, atau ini dapat dikemas dalam permainan ‘Mek-Tung’ (Jawa: diMek dadi paTung; jika tubuh tersentuh anak harus berpura-pura menjadi patung). Orang tua bisa menghitung berapa lama anak mampu bertahan tak bergerak. Praktekkan berulang dalam beberapa minggu, biasanya anak menunjukkan peningkatan. Melalui latihan ini, hubungan antara saraf otak dan tubuh diperkuat sehingga kemampuan mengontrol diri pun meningkat.
5. Permainan Memori dan Konsentrasi
Game komputer Memory merupakan ide yang cemerlang untuk meningkatkan memori dan konsentrasi anak dengan ADHD. Game ini ringan dan menyenangkan. GAme Memory memotivasi anak untuk mengingat lokasi dari kotak gambar dan membantu mereka menghafal urutan rangsangan visual dan pendengaran. Dengan berulang kali bermain, jaringan otak mendapat rangsangan dan tantangan, dengan demikian memperkuat koneksi dan meningkatkan fungsi otak. Game Memory ini sangat mudah Anda temukan di internet.
Saat melakukan semua kegiatan ini, sebaiknya Anda bekerja sama dengan anak dan memposisikan diri sebagai ‘coach’ (pelatihnya). Berikan dia dorongan dan ikuti perkembangannya. Latihan ini tidak hanya baik bagi anak ADHD Anda, tetapi juga baik untuk memperkuat hubungan Anda dengan anak.

Selamat bersenang-senang! Siapa tahu, bukan hanya anak Anda yang meningkat konsentrasinya. Mungkin Anda juga akan menjadi lebih cekatan dan lebih cerdas juga!

Cara Mengatasi anak yang kecanduan game
Ada 5 tips yang akan kami bagikan dan bisa anda praktekkan dalam keseharian anda dan anak anda.
1.     Sediakan waktu dan kebersamaan dengan anak lebih banyak, menemani anak di rumah. Jika Anda sangat sibuk, aturlah sedemikian rupa. Anggap saja anak anda sedang “sakit” dan perlu ditemani.
2.     Mengembangkan cara berkomunikasi yang lebih enak dan nyambung dengan anak.
3.     Berusaha memahami kebutuhan anak, termasuk bahasa anak. Menyelami game-game yang dimainkan supaya bisa menjadi pintu masuk anda bicara dengan anak.
4.     Rencanakan waktu untuk makan bersama dan rekreasi bersama. Saat ngobrol dengan remaja yang enak adalah saat situasi mereka juga enak, saat makan dan santai.

5.     Jangan bicara apalagi dengan marah-marah kepada anak saat mereka sedang main game. Hal itu justru membuat mereka bertambah terluka. Berusaha bicara dengan menatap anak dengan kasih sayang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar